Yang bikin males saat pulkam adalah perjalanan ke Tana
Toraja (Tator) yg masih harus nyambung bis dr makassar selama 8-9 jam
perjalanan, di daerah Enrekang hrs melewati jalan kecil yg berkelok2 pulak (
kiri tebing, kanan jurang) . But semua itu
paid off dg keindahan alam & budaya yg bisa ditemukan di
Tator.
Anyway Tator ini terletak di Sulawesi Selatan ya, banyak yg suka kira di Sumatra, Kalimantan, hiks. Sekarang terbagi jadi 2 kabupaten : Tana Toraja dg ibukota Makale & Toraja Utara dg ibukota Rantepao.
Alternatif transportasi dr Makassar ke Toraja : Pesawat kecil 45 menit (hanya ada Selasa & Jumat), sewa mobil or naik Bis (ada pagi, siang, malam). Yang paling nyaman sih naik bis, karena bisnya banyak pilihan & rata2 bis pariwisata yg nyaman.
Tahun 2004, berkat kekayaan budayanya, Tana Toraja dimasukkan dalam daftar sementara warisan budaya dunia oleh UNESCO (Inscription World Heritage-C1038). Berikut beberapa tempat & hal menarik yg bisa diexplore di Tator.
Kete Kesu
Berlokasi
sekitar 5 km dari kota Rantepao or 14 km dari Kota Makale.
Kete
Kesu telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya dan merupakan pusat dari
berbagai perayaan atau upacara adat Toraja. Beberapa upacara tersebut
diantaranya adalah pemakaman secara adat yang dirayakan secara besar-besaran
dan meriah (Rambu Solo), upacara memasuki rumah adat baru (Rambu Tuka), serta
berbagai ritual atau atraksi yang menyertainya.
Disini
kita bisa melihat deretan rumah adat yg
disebut tongkonan yang sdh berusia lebih dari 300th, tp masih terawat dg baik,
di bagian belakangnya ada makam batu tua, juga seni ukiran bambu, seni pahat
& kerajinan tradisional.
Biaya masuk
5000 untuk turis domestik & 10.000 ut wisatawan asing
|
The beautiful Ke'te Kesu |
|
Tongkonan & Lumbung Padi yg berhadap-hadapan |
|
Susunan tanduk kerbau di muka tongkonan menunjukkan strata sosial pemilik rumah
makin banyak, makin tinggi stratanya |
|
Kuburan berbentuk rumah adat (Patane) spt ini,
di dalamnya ada puluhan jenazah yg masih 1 keturunan |
|
Kuburan di tebing batu |
|
Peti jenazah banyak yg berjatuhan karena lapuk |
|
Tengkorak dari peti2 yg jatuh dari atas |
|
Peti berbentuk babi, ada juga yg bentuk kerbau |
Londa
Gua makam yg berusia ratusan tahun & merupakan obyek
wisata paling populer di Tator.
Di bagian depan gua ada deretan patung kayu (tau-tau) yang
dibuat semirip mungkin dg jenazah yg dikubur disitu .
|
Tau-tau di bagian depan atas Goa makam Londa |
Di dinding tebing ada makam gantung (konon makam gantung ini untuk kalangan
bangsawan, makin tinggi makam, makin tinggi derajatnya), dan di bawahnya tulang2 berserakan dari peti2 di
atas yg sudah lapuk/jatuh.
|
Makam gantung para bangsawan di bagian depan Goa Londa |
|
Pintu masuk Goa Londa |
Untuk masuk ke dalam gua bisa diantar guide yg membawa lampu petromax disewakan sekitar 25rb (bayar guidenya biasanya sukarela)
Kepercayaan jaman dulu org Toraja adalah org yg sdh mati bisa membawa hartanya ke kehidupan berikutnya, shg harta mereka ikut dimasukkan ke dlm peti & utk melindungi harta tsb, peti diletakkan di tebing2 tinggi. Makin tinggi letaknya jg dipercaya memperdekat perjalanan roh ke alam lain
|
Tau-tau yang juga sering dibuat sesuai ukuran orang yang ,meninggal |
Kalo utk bayi & anak2, dikuburnya di dalam sebuah pohon, karena pohon itu dipercaya akan tumbuh di sekitar mayat & melindunginya.
Batutumonga
Sepanjang jalan menuju kesana kita juga bisa menyaksikan
kubur2 di batu raksasa (yg dibolongi tengahnya & diberi pintu)
|
Makam di batu yg dilubangi |
Upacara Rambu Solo
Upacara yg paling besar & paling penting bagi masayarakat Tator
yaitu Upacara Penguburan alias rambu Solo. Biasanya diadakan bulan Juni, Juli atau
Desember .
Puluhan
hingga ratusan kerbau disembelih pada upacara Rambu Solo. Masyarakat Toraja
percaya bahwa roh binatang dapat menjadi kendaraan bagi jenazah untuk mencapai
nirwana. Kerbau juga menjadi simbol status (kekayaan dan kekuatan) bagi
masyarakat Toraja. Jumlah kerbau yang harus dipenuhi dalam upacara Rambu Solo
berkisar 24 hingga 100 ekor bagi keluarga bangsawan. Sedangkan bagi golongan
menengah, cukup 8 kerbau ditambah 50 ekor babi. Sebelum jumlah itu mencukupi
maka biasanya jenazah disimpan di rumah adat dan tidak boleh dikuburkan di
bukit atau di tempat tinggi.
Pelaksanaan
upacara Rambu Solo sejak meninggalnya kerabat dapat tertunda atau ditunda
selama berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun demi memenuhi aturan dan
persiapan upacara yang mahal tersebut. Selama belum diadakan upacara Rambu Solo
maka jenazah dianggap belum mencapai tempat yang seharusnya di kehidupan lain (nirwana).
Waktu
upacara sendiri dapat memakan waktu hingga 3-7 hari & menghabiskan biaya yg
tidak sedikit. Sekarang sih di dalam rangkaian upacaranya selalu ada kebaktian agama Kristen, agama mayoritas orang Toraja.
Setiap rangkaian upacaranya sangat menarik diikuti, mulai dr terima tamu, adu kerbau, pemotongan hewan secara kolosal, sampai penguburan sangat unik & sakral. Sayang belum sempet ambil foto2 yang bagus (next target kalo pulkam lagi). Turis juga disediakan tempat khusus untuk mengikuti upacara ini, biasanya mereka membawa hadiah rokok untuk Tuan rumah.
Pemandangan sehari2 di Toraja, babi yg akan dibawa ke pasar hewn atau ke tempat upacara
Tempat lain yg juga menarik utk dilihat adalah : Makam Pahat di Lemo, Menhir di Rante Karassik, Pusat Tenun Toraja & Desa adat di Palawa & Pasar Bolu (bisa melihat pasar hewan & belanja souvenir). Aktivitas menarik lain yg bisa dilakukan adlh trekking di Pegunungan2 granitnya yg indah or arung jeram.
Kuliner & Oleh-Oleh Khas Toraja
Kuliner khas Toraja : Pa'piong (ayam, babi or ikan yg dimasak di bambu dg daun2 & bumbu), ada juga Pa'piong beras, Tollo' Pammarasan ( daging/ikan yg dimasak dg semacam kluak, warnanya hitam pekat tapi enak & pedas) Utk oleh2 selain souvenir, ada Snack Deppa tori & Kopi Arabica Toraja yg terkenal