Umbul Binangun atau Umbul Pasiraman kolam tempat para istri & putri raja mandi |
Taman Sari Water castle atau Istana Air terletak sekitar kurang dari 1 km di sebelah barat Kraton. Dibangun th 1758 oleh Sultan Hamengkubuwono I sebagai rumah peristirahatan bagi keluarga kerajaan. Disini terdapat kolam pemandian bagi Sultan, para istri serta para putri-putri beliau. Kolam ini dikelilingi dg tembok2 tinggi di setiap sisinya.
Pintu masuk ke kolam taman sari |
Awalnya taman sari ini luasnya 10 hektar dg 57 bangunan (terdiri dari kolam, danau buatan, pulau buatan, kanal, taman, jembatan gantung, lorong bawah tanah). Tetapi dlm perkembangannya semakin berkurang karena sebagian berubah fungsi jadi pemukiman penduduk. Menggunakan jasa seorang arsitek Portugis, bangunan Taman sari memiliki beberapa gaya arsitektur : Jawa, Eropa, Cina, Hindu, Buddha & Islam
Menara tempat Sultan mengawasi istri & putra putrinya mandi |
Alat sauna jaman dulu |
Kolam pribadi raja di balik menara |
Selain sbg kolam pemandian, Taman Sari juga berfungsi sbg : Tempat olahraga (berenang, berperahu) & hiburan (musik gamelan, tari2an tradisional), kemudian juga menjadi tempat sultan bersemedi & terakhir sebagai tempat perlindungan
Gedhong Gapura Sekawan Halaman dg 4 buah bangunan di sekitarnya yg dulunya menjadi tempat istirahat raja |
Bangunan tempat raja bersemedi |
Ruang semedi raja |
Sumur Gumuling
masjid bawah tanah tempat peribadatan raja dan keluarga,
bentuknya seperti ceruk melingkar
Bagian tengah masjid yang berupa tempat berbentuk persegi dengan 5 anak tangga di sekelilingnya, konon melambangkan 5 Rukun Islam di bawahnya adalah kolam air tempat wudhu |
Mesjid ini terdiri dari 2 lantai, lantai 1 utk jamaah laki2, lantai 2 ut perempuan
Hebatnya suara Imam di lantai 2 bisa terdengar
ke seluruh lorong2 di mesjid ini
Pulo Kenongo
Pulau buatan dimana terdapat bangunan 2 tingkat yg disebut Gedong Kenongo. Dari gedung paling atas kita bisa melihat ke seluruh wilayah keraton Yogyakarta, sehingga bangunan ini berfungsi juga sebagai menara pengawas. Gedung ini semula dikelilingi danau buatan sehingga kelihatan seolah2 terapung di air, tp sekarang sdh tdk ada airnya.
Buka tiap hari : pk 09.00-15.30
Tiket masuk : Rp 5.000,-
Kalo mau tau lebih detil tentang tempat ini
bisa pakai jasa guide dg biaya sukarela,
biasanya sekitar 25-30rb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar